Thursday, August 4, 2011

"Manusia+Puasa+Taqwa"



Assalammualaikum,

Alhamdulillah, kali ni kita berkongsi sedikit pegertian taqwa dan bagaimana ciri-ciri orang bertakwa ini.Suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib k.w. tentang apa itu taqwa. Beliau menjelaskan bahwa taqwa itu adalah :

1. Takut (kepada Allah) yang diiringi rasa cinta, bukan takut karena adanya neraka.

2. Beramal dengan Alquran yaitu bagaimana Alquran menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari seorang manusia.

3. Redha dengan yang sedikit, ini berkaitan dengan rezeki. Bila mendapat rezeki yang banyak, siapa pun akan redha tapi bagaimana bila sedikit? Yang perlu disedari adalah bahawa rezeki tidak semata-mata yang berwujud uang atau materi.

4. Orang yg menyiapkan diri untuk “perjalanan panjang”, maksudnya adalah hidup sesudah mati.

Daripada Al- Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa taqwa adalah takut dan menghindari apa yang diharamkan Allah, dan menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah. Taqwa juga bererti kewaspadaan, menjaga benar-benar perintah dan menjauhi larangan.

Seorang sahabat Rasulullah SAW, Ubay bin Ka’ab pernah memberikan gambaran yang jelas tentang hakikat taqwa. Pada waktu itu, Umar bin Khaththab bertanya kepada Ubay tentang apa itu taqwa. Ubay balik bertanya : “Apakah Anda tidak pernah berjalan di tempat yang penuh duri?” Umar menjawab : “Ya.” Ubay bertanya lagi : “Lalu Anda berbuat apa?” Umar menjawab: “Saya sangat hati-hati dan bersungguh-sungguh menyelamatkan diri dari duri itu.” Ubay membalas: “Itulah (contoh) taqwa.”

Syekh Abdul Qadir Jailani pernah memberikan nasihat :

Jadilah kamu bila bersama Allah tidak berhubungan dengan makhluk dan bila bersama dengan makhluk tidak bersama nafsu. Siapa saja yang tidak sedemikian rupa, maka tentu ia akan selalu diliputi syaitan dan segala urusannya melewati batas.”

Seseorang yang bertaqwa akan meninggalkan dosa-dosa, baik kecil mahupun besar. Baginya dosa kecil dan dosa besar adalah sama-sama beratnya. Ia tidak akan memandang remeh dosa-dosa kecil, kerana gunung yang besar tersusun dari batu-batu yang kecil (kerikil). Dosa yang kecil, jika dilakukan terus-menerus akan berubah menjadi dosa besar.

Orang-orang bertaqwa sentiasa menitik beratkan hal-hal kehidupan mereka, menjauhi perkara yang mendatangkan dosa serta perkara-perkara yan meragukan kerana ingin memupuk rasa ikhlas didalam hati mereka.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyatakan bahwa orang bertaqwa adalah orang yang telah menjadikan tabir penjaga antara dirinya dan neraka. Pernyataan ulama besar salaf ini memiliki kandungan yang lebih spesifik lagi. Orang bertaqwa berarti dia telah mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan Allah murka dan menghukumnya di neraka. Selain itu, ia juga harus mengetahui batasan-batasan (aturan-aturan) Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya.

Rasulullah s.a.w bersabda; menuntutlah ilmu bermula lahirmu hingga ke liang lahad. Ketaqwaan sangat memerlukan landasan ilmu yang benar dan lurus, sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Allah s.w.t sangat mencela kepada orang-orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan tentang batasan-batasan yang telah disampaikan kepada Rasul-Nya. Hal ini sejalan pula dengan firman Allah bahwa Allah akan meninggikan orang-orang berilmu beberapa darjat.

Dalam perjalanan meraih darjat taqwa, perjuangan yang bersungguh-sungguh untuk melawan hawa nafsu, bisikan syaithaniyah yang sangat halus yang sering membuat manusia terpedaya. Sikap istiqamah dalam memegang ajaran Allah sangat diperlukan bagi meperolehi darjat ketawaan yang sebenar.

wallahua'lam...

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...